Mendorong Reformasi Gereja Masehi
Injili di Minahasa (GMIM)
Oleh: Mejkel Lela Aktivis Gerakan Reformasi GMIM
Antara keprihatinan dan
harapan kebangkitan. Dengan demikian gambaran sederhana dari wajah gereja kita
Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM). Di tengah ragam persoalan dan kuatnya
dorongan jemaat, peran gereja kita di dan politisasi gereja
saat ini makin terasa. Peran gereja yang mempunyai fungsi sentral dalam
menjalankan panggilan gereja, kini mulai dipertanyakan kembali orientasinya.
Apakah gerja (GMIM) masih tetap dibutuhkan?
GMIM sebagai salah satu organisasi gereja yang merupakan tempat persekutuan orang-orang bercaya kepada Yesus Kristus, kini mengalami tantang yang amat besar. Apalagi, GMIM kelihatan belum mampu menunjukkan perannya dalam membentuk karakter gereja ini. Padahal, dari sisi historis GMIM memiliki modal sosial cukup besar. Dalam usianya yang ke-76 ini, GMIM telah memperingatinya dengan seremoni, dan simbolik dari romantisme peran kesejarahannya, tentunya menjadi sia-sia belaka. Karena itu, menapaki usianya ke-77, yang terpenting adalah bagaimana melakukan reformasi dalam tubuh GMIM guna meningkatkan kualitas dan perannya di tengah kehidupan bergereja dan berjemaat. (baca hal, artikel - gereja) |
Tentang Saya:
Mejkel Hanri Christian Lela Activis |
@copyrigth. emai: [email protected]. [email protected]. [email protected]
facebook, account: hanrichristian. mejkelhanrilela.
blogspot: mejkel-lela.blogspot.com. website: hanrichristian.weebly.com
facebook, account: hanrichristian. mejkelhanrilela.
blogspot: mejkel-lela.blogspot.com. website: hanrichristian.weebly.com