Tahun Reformasi GMIM
Wakil Rektor IPB, Prof. Yonny Koesmaryono, dalam sebuah konferensi "International Conference on Promising Practices for the Development of Sustainable Paddy Fields", mengatakan, memproduksi padi tidak hanya meningkatkan kualitas tetapi juga menjaga ekosistem dan sumberdaya alamnya. Ia pun merujuk teknik budidaya SRI akan menjadi topik menarik karena keunggulannya yang hemat air, tanpa menggunakan pupuk buatan. Prof. Indra Budi Setiawan dari IPB mengingatkan, sektor pertanian adalah yang paling banyak memboroskan air. Untuk menghasilkan 1 kg beras dibutuhkan sekitar 300 ribu liter air.

Inti kejituan SRI adalah efisiensi dan pelestarian  alam. Efisiensi, karena produktivitas bisa meningkat dengan ongkos yang bisa ditekan. Pelestarian lingkungan, karena tidak memboroskan air dan mengurangi pemakaian pupuk kimia. Nendi, petani dari Cikampek, Subang, mengatakan,selama ini untuk menggenjot produksi padi diperlukan banyak biaya dan pupuk. Padahal aplikasi urea terus menerus akan merusak tanah. Banyak pemikiran yang keliru, bertani padi adalah menyuburkan tanaman, bukan menyuburkan tanah. Padahal jika tanah subur, maka tanaman pun akan menjadi subur.