HIDUP MERDEKA
.... Alangka sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam kerajaan Allah.
(Markus 10:23)
Ah... pendeta itu khotbahnya lagi-lagi mengenai uang. Mungkin ia sedang membutuhkan uang untuk menambah kas gereja atau bahkan ia sendiri sedang mempunyai masalah finansial. Makanya, khotbahnya tentang menaburdi ladang TUHAN dan perpuluhan. Begitu komentar-komentar sinis yang pernah saya dengar dari beberapa orang percaya yang kurang memahami pentingnya menabur keuangan di ladang TUHAN. Ketika suatu hari ada pembicara yangjuga menyampaikan khotbah tentang hal yang sama, kembali jemaat berkomentar, "Rupanya pembicara mendapat 'pesanan khusus' dari pendeta. Beliau disuruh berkhotbah tentang hal itu juga."
Ya, itulah fenomena yang kadangkala terjadi di kalangan orang percaya. Masalah keuangan dianggap sebagai topik yang sangat sensitif untuk dibicarakan di depan mimbar. Minimnya pemahaman akan Firman TUHAN telah membuat jemaat salah paham. Hari ini FIrman TUHAN berbicara tentang seorang yang mendekati Yesus dengan bertanya apa syarat untuk memperoleh hidup kekal (Markus 10:17). Yesus sangat mengenal kekurangan orang tersebut, maka dari itu Yesus memberikan jewaban sebagai solusi atas kekurangannya (Markus 19:21). Sayang sekali, orang tersebut justru tidak mau melakukan solusi yang Yesus berikan. Yesus ingin agar ia merdeka dari keterikatannya dengan mamon (harta).
Bagimana dengan diri kita? Adakah kita mempunyai ketertarikan dengan sesuatu yang kita anggap sangat berharga dan seolah-olah kita tidak dapat hidup tanpanya? Mungkin ketertarikan kita bukan pada harta, tetapi pada hobi atau pekerjaan lebih daripada fokus pada TUHAN. "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan... kamu tidak dapat mengabdi pada Allah dan Mamon." Jika saat ini Yesus berdiri di hadapan kita dan meminta untuk kita melepaskan "Mamon" tersebut, serta membuat kita merdeka demi hidup kekekalan anda sendiri, maukah anda melakukanya?
(Markus 10:23)
Ah... pendeta itu khotbahnya lagi-lagi mengenai uang. Mungkin ia sedang membutuhkan uang untuk menambah kas gereja atau bahkan ia sendiri sedang mempunyai masalah finansial. Makanya, khotbahnya tentang menaburdi ladang TUHAN dan perpuluhan. Begitu komentar-komentar sinis yang pernah saya dengar dari beberapa orang percaya yang kurang memahami pentingnya menabur keuangan di ladang TUHAN. Ketika suatu hari ada pembicara yangjuga menyampaikan khotbah tentang hal yang sama, kembali jemaat berkomentar, "Rupanya pembicara mendapat 'pesanan khusus' dari pendeta. Beliau disuruh berkhotbah tentang hal itu juga."
Ya, itulah fenomena yang kadangkala terjadi di kalangan orang percaya. Masalah keuangan dianggap sebagai topik yang sangat sensitif untuk dibicarakan di depan mimbar. Minimnya pemahaman akan Firman TUHAN telah membuat jemaat salah paham. Hari ini FIrman TUHAN berbicara tentang seorang yang mendekati Yesus dengan bertanya apa syarat untuk memperoleh hidup kekal (Markus 10:17). Yesus sangat mengenal kekurangan orang tersebut, maka dari itu Yesus memberikan jewaban sebagai solusi atas kekurangannya (Markus 19:21). Sayang sekali, orang tersebut justru tidak mau melakukan solusi yang Yesus berikan. Yesus ingin agar ia merdeka dari keterikatannya dengan mamon (harta).
Bagimana dengan diri kita? Adakah kita mempunyai ketertarikan dengan sesuatu yang kita anggap sangat berharga dan seolah-olah kita tidak dapat hidup tanpanya? Mungkin ketertarikan kita bukan pada harta, tetapi pada hobi atau pekerjaan lebih daripada fokus pada TUHAN. "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan... kamu tidak dapat mengabdi pada Allah dan Mamon." Jika saat ini Yesus berdiri di hadapan kita dan meminta untuk kita melepaskan "Mamon" tersebut, serta membuat kita merdeka demi hidup kekekalan anda sendiri, maukah anda melakukanya?
Melepaskan yang berharga untuk mendapatkan yang jauh lebh berharga...
Memberi dari kekurangan akan mendapatkan berkelimpahan...
Memberi dari kekurangan akan mendapatkan berkelimpahan...
